Selamat Datang

di Website Resmi Prokopim Setda Kabupaten Pohuwato
  • Main Menu

Wajib Protokoler kesehatan Waktu Belajar

Dokumen Prokopim Pohuwato

Siswa baru dari jenjang SD hingga SMP Senin, 13 Juli 2020 mulai masuk sekolah. Untuk tingkat SMP, Bupati Pohuwato, Syarif Mbuinga didampingi Kadis Pendidikan, Rudy W.E Daenunu meninjau MPLS di SMP 1 Marisa.    


Bupati Syarif berharap agar penerapan protokoler kesehatan tetap menjadi perhatian serius bagi guru dan orang tua siswa. Kita tahu bersama bahwa pembukaan sekolah untuk siswa baru dalam hal pengenalan lingkungan sekolah dimulai saat ini, sehingga itu ketaatan dalam protokoler kesehatan kiranya menjadi perhatian bersama.

Meski saat ini masih dalam suasana covid-19 akan tetapi MPLS bagi siswa baru tetap dilaksanakan dengan harapan disiplin dalam berprotokoler kesehatan menjadi perhartian serius oleh jajaran guru, siswa dan orang tua siswa.  


Sementara itu Kadis Pendidikan, Rudy Daenunu menjelaskan, secara serentak pada hari ini bagi peserta didik untuk SD dan SMP mulai dibuka. Hanya saja bagi sekolah yang di zona merah tidak diwajibkan melaksanakan MPLS.

Sebagaimana edaran yang telah dikeluarkan yaitu bagi pendidik dan tenaga kependidikan, guru, Tata Usaha, dan peserta didik yang berasal dari zona merah tidak diwajibkan mengikuti MPLS.

“Misalnya ada yang berasal dari zona merah tapi sekolahnya di zona hijau maka yang bersangkutan tidak boleh masuk. Begitu juga sebaliknya, orang (siswa) dari zona hijau tapi sekolahnya di zona merah itu juga tidak boleh, karena sekolah ditutup. 


Selanjutnya Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Marisa, Syahrir Panu menambahkan, siswa baru yang mendaftar online sejumlah 236 dan yang sudah mengembalikan berkas 183 orang. Mereka yang berjumlah 183 orang ini pada hari ini mulai melaksanakan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan cara dibagi perkelompok. MPLS  juga dikenal sebagai Masa Orientasi Siswa atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru.

“Dari jumlah 183 ini kata Syahrir, akan dibagi perharinya untuk masuk sekolah, seperti saat ini hanya 50 orang yang dibolehkan, selebihnya akan menunggu jadwal sampai pada Jum’at.
Saat ini sudah ada lima kelas yang disiapkan dengan ketentuan 10 orang perkelas.

“Jadi, yang masuk hari ini besoknya tidak masuk karena akan ada siswa lain yang masuk, sehingga selama lima hari kedepan waktu masuk bagi siswa baru telah diatur dan dibagi perkelompok”jelas Syahrir.