HUMAS.POHUWATO-Sosialisasi Persiapan Pembangunan Fasilitas Emas Non Merkuri, Kamis, (10/10) dibuka Wakil Bupati, Amin Haras didampingi Kadis DLH, Bahari Gobel. Kegiatan yang berlangsung di aula Kantor Desa Hulawa Kecamatan Buntulia dihadiri Kasubdit Penanganan Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Grace Juanita serta Anggota DPRD Beny Nento.

Wabup Amin menjelaskan, pembangunan fasilitas emas non merkuri ini sudah melalui beberapa tahap dari KLHK yang kemudian ditindaklanjuti dengan MoU atau penandatanganan perjanjian terkait dengan pembangunan. “Alhamdulillah hari ini sudah dapat direalisasi sehingga patut kita bersyukur dan terima kasih kepada KLHK yang telah mengalokasikan progam ini khususnya di desa hulawa kecamatan buntulia,”ungkap wabup.

Program ini kata Wabup Amin, sebagai upaya pemerintah bahwa usaha pertambangan rakyat selama ini kita tidak bisa pungkiri bahwa sebagian besar menggunakan bahan mercuri. Oleh karenanya hal ini sebagai upaya untuk terus bagaimana pertambangan rakyat ini tetap eksis, artinya dilain sisi usaha ini jalan dan disisi lain juga bagaimana lingkungan kita terjaga karena kerusakan, pencemaran lingkungan yang dampaknya pada masyarakat.

Bila kita terus menggunakan bahan mercuri ini maka akibatnya akan terasa sekali pada masyarakat terutama di daerah pertambangan. Olehnya itu perlu bersama-sama memikirkan hal ini, apa yang difasilitasi oleh pemerintah untuk bagaimana tambang rakyat ini bisa dikelola dengan ramah lingkungan supaya bisa berkelanjutan dengan baik, tidak akan berdampak pada kehidupan masyarakat terutama masyarakat yang ada disekitar sini.  

Terakhir, Wabup Amin mengungakpan bahwa pembangunan fasilitas emas tanpa mercuri ini merupakan pembangunan yang dilakukan oleh KLHK. Tentu bertujuan bagaimana usaha pertambangan ini ramah lingkungan yang tidak akan menimbulkan dampak terhadap masyarakat.

Kegiatan dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan fasilitas pengolahan emas bebas merkuri Direktorat Pengelolaan Bahan Beracun Berbahaya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan oleh Wabup Amin Haras, Anggota DPRD Beny Nento, Kasubdit B3 Grace Juanita, dan Kades Hulawa.(IK)