Selamat Datang

di Website Resmi Prokopim Setda Kabupaten Pohuwato
  • Main Menu

Pemerintah Kecamatan Suwawa Tengah Lakukan Studi Tiru Di Desa Bulangita Kecqamatan Marisa

Dokumen Prokopim Pohuwato

HUMAS.POHUWATO-Inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Bulangita menjadikan desa mekaran dari Desa Teratai ini menjadi rujukan studi tiru dari Pemerintah Kecamatan Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango. Rombongan Reflikasi yang dipimpin Camat Suwawa Tengah, Ramlan Adam dan Sekcam Felmi Cahyani Ismail beserta aparat desa se-Kecamatan Suwawa Tengah, Jum’at, (20/9) di desa Bulangita diterima Camat Marisa, Muzna Giasi, Sekcam Bani Imran Kaluku, Sekretaris Dinas PMD Alfred Anwar dan Kades Bulangita, Rikon Manumbi.

Dikatakan Camat Suwawa Tengah Ramlan Adam, reflikasi atau studi tiru dari tim pelaksana program inovasi desa Kecamatan Suwawa Tengah ke desa Bulangita karena terobosan dan inovasi yang dilakukan oleh pemerintah desa Bulangita berupa memanfaatkan dana desa untuk penanganan stunting, artinya penanganan stunting ini bukan langsung bagaimana menanganinya.

Tapi melalui bagaimana memberdayakan dana desa itu dengan melakukan atau melaksanakan program untuk stunting, pendidikan sampai memberdayakan pengemudi bentor. “Program ini sangat baik, biasanya hanya yang rutinitas dianggarkan dan tidak ada inovasi, kalau di Bulangita ini adalah inovasi atau terobosan baru dalam penanganan stunting dengan memberdayakan abang bentor dan juga membantu masyarakat tertangani kesehatan dan pendidikannya,”terang Ramlan Adam.

Ditambahkannya, untuk penanganan stunting di desa Bulangita ini banyak mendukung untuk penurunan dan penanganan, maka wajar bagi kami dari Suwawa Tengah yang baru rencana akan melakukan stunting banyak belajar di desa bulangita.

Sementara itu Camat Marisa Muzna Giasi menyampaikan terima kasih dan selamat datang di desa bulangita. Diakui bahwa desa paling ujung utara kecamatan Marisa ini telah banyak menunjukkan inovasi baru yang dipandang sangat membantu masyarakat, sehingga diminta program ini dijalankan terus karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Kades Bulangita Rikon Manumbi menambahkan, program transportasi pendidikan dan penanganan stunting sudah dibuatkan perdesnya. “Kami telah kerjasama dengan abang bentor untuk mengantar anak-anak SMA dan SMK ke sekolah setiap harinya dan akan dibayar oleh pemerintah desa ongkos antar jemput.

Demikian juga dengan ibu-ibu hamil ketika mau ke puskesmas dan RSUD Bumi Panua akan dilayani oleh 4 buah bentor tersebut. Salah satu letak dari stuntingnya semisal ketika ibu hamil tidak tertangani persoalan transport ada kemungkinan akan terjadi kegagalan melakukan persalinan, terkadang orang memaksakan diri untuk melakukan persalinan di rumah dikarenakan tidak dibantu oleh ahli-ahli dari kesehatan, dan keinginan yang tidak terpenuhi bisa berpengaruh pula terhadap stunting.(IK)