PROKOPIM.POHUWATO – Dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tahun 2025 sekaligus memperkuat upaya pelestarian satwa liar, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara berkolaborasi dengan PT. Pani Gold Mining (PGM) melaksanakan kegiatan Konservasi Satwa Liar dan Pelepasliaran Burung Maleo di Cagar Alam Panua, Kabupaten Pohuwato.
Kegiatan yang digelar di Kantor Resort Cagar Alam Panua, Desa Maleo, Kecamatan Paguat, Jumat (07/11/2025), turut dihadiri oleh Wakil Bupati Pohuwato, Iwan S. Adam, Direktur PT PETS dan PT GSM, Boyke Poerbaya Abidin, Plh. Kapolres Pohuwato, AKBP Juprisan Pratama Ramadhan Nasution, Kepala BKSDA Sulut, Askhari Dg. Masikki, Asisten Administrasi Umum Setda Pohuwato, Mahyudin Ahmad, unsur Kejari Pohuwato, Danil Brando Makalef, perwakilan Kodim 1313/Phwt, Lettu Inf. Abu Thalib, Kadis DLH, Sumitro Monoarfa, dan Camat Paguat, Andri Pakilie.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Pohuwato Iwan S. Adam menyampaikan apresiasi tinggi atas kegiatan pelepasliaran burung Maleo yang merupakan satwa endemik Sulawesi sekaligus ikon konservasi Kabupaten Pohuwato.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Daerah berkomitmen menjaga kelestarian satwa langka tersebut.“Burung Maleo atau burung Panua ini adalah kebanggaan kita semua, karena hidup di wilayah Pohuwato dan menjadi satwa khas Sulawesi. Pemerintah daerah sangat mendukung upaya pelestarian ini dan berharap kerja sama semua pihak terus terjalin untuk menjaga hutan dan alam kita,”ujar Wabup Iwan Adam.
Lebih lanjut, Wabup Iwan menyampaikan apresiasi kepada Balai KSDA Sulawesi Utara atas perhatian dan kerja keras dalam menjaga populasi burung Maleo di kawasan konservasi.
Ia juga menyebutkan bahwa kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi lintas lembaga untuk menjaga ekosistem Pohuwato tetap lestari.
“Kami hadir mewakili Bupati Pohuwato yang saat ini sedang bertugas di luar daerah. Beliau juga sangat mendukung kegiatan ini dan pada dua bulan lalu bahkan ikut serta dalam pelepasliaran burung Maleo di kawasan hutan cagar alam atau yang lebih dikenal dengan sebutan jalan lurus cagar alam Desa Teratai, Kecamatan Marisa”tambahnya.
Menurutnya, kegiatan ini menjadi simbol nyata komitmen bersama dalam menjaga kelestarian satwa endemik Sulawesi, sekaligus wujud sinergi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat untuk keberlanjutan ekosistem di Bumi Panua.
Sementara itu, Kepala BKSDA Sulut, Askhari Dg. Masikki, menegaskan bahwa keberadaan burung Maleo di Kabupaten Pohuwato merupakan aset nasional dan daerah yang harus dijaga bersama.
Ia mengapresiasi dukungan dari pihak swasta, terutama PT Pani Gold Mining, yang berperan aktif dalam kegiatan konservasi tersebut.
“Kami sangat bersyukur memiliki mitra seperti Pani Gold Mining yang terus mendukung upaya pelestarian burung Maleo. Satwa ini bukan hanya tanggung jawab BKSDA, tetapi tanggung jawab kita semua, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat,” ujar Askhari.
Ia menambahkan, kegiatan konservasi ini menjadi tahap awal kerja sama antara BKSDA dan pihak swasta, yang ke depan akan dituangkan dalam dokumen perjanjian kerja sama resmi untuk memperkuat pengelolaan kawasan konservasi Cagar Alam Panua.
Sebagai puncak acara, dilakukan pelepasan tujuh ekor burung Maleo di belakang Kantor Resort Cagar Alam Panua oleh Wakil Bupati Pohuwato bersama Kepala BKSDA Sulut, unsur Forkopimda, serta perwakilan PT Pani Gold Mining dan tamu undangan lainnya.(Zek)
Penulis:Abdul Razak Supu
Editor:Sadrin Hasan
