PROKOPIM.POHUWATO-Tim WHO (Word Health Organization) Indonesia bersama Tim SKK (Surveilans Kesehatan dan Karantina) Kemenkes RI, Tim PHOEC (Publik Health Emergency Operational Centre) Indonesia, Tim UNDP (United Nation Development Program) menemui Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga Rabu, (01/10/2025).
Pertemuan berlangsung di ruang kerja bupati, didampingi Kadis Kesehatan Pohuwato, Fidi Mustafa dan Sekretaris Dinas Kesehatan, Ramayani Nento.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan Outbreak Response Immunization (ORI) di tiga wilayah kerja, yakni Puskesmas Marisa, Puskesmas Buntulia, dan Puskesmas Duhiadaa yang merupakan KLB Campak.
Program ini menjadi langkah cepat untuk menanggulangi Kejadian Luar Biasa Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (KLB PD3I).
ORI bertujuan memutus rantai penularan, mencegah meluasnya wabah, serta melindungi kelompok rentan dari risiko kesakitan dan kematian.
Selain itu, langkah ini akan dilanjutkan dengan penguatan imunisasi rutin serta peningkatan surveilans kesehatan.
“Sehubungan dengan hal tersebut, WHO Indonesia akan mendukung pelaksanaan respon terhadap KLB PD3I, termasuk pelaksanaan ORI serta penguatan imunisasi rutin di wilayah, khususnya di Kabupaten Pohuwato,”jelas perwakilan tim kesehatan.
Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga, menyambut baik langkah yang dilakukan oleh tim kesehatan internasional maupun nasional tersebut.
Menurutnya, program ini sangat penting demi melindungi masyarakat dari ancaman penyakit menular.
“Iya, mungkin tiga wilayah ini masuk dalam KLB PD3I termasuk pelaksanaan ORI sebagaimana yang diperintahkan oleh WHO Indonesia.
Tentunya kami pemerintah daerah sangat mendukung upaya ini karena ini demi kebaikan masyarakat Pohuwato,”ujar Bupati Saipul.
Lebih lanjut, Bupati meminta dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Pohuwato agar turun langsung mendampingi kegiatan di lapangan, sehingga program ini dapat berjalan dengan baik dan optimal.
“Mari kita bersama-sama mengatasi KLB campak ini dengan kerja sama semua pihak,” harap Bupati.(IK)
Penulis:Iwan Karim
Editor:Sadrin Hasan