PROKOPIM.POHUWATO-Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga bersama Wakil Bupati, Suharsi Igirisa didampingi Anggota DPRD Pohuwato, Kadis Pendidikan, Ikbar AT. Salam dan Kadis Penanaman Modal, Mohamad R. Laisa menghadiri perayaan tulude suku sangihe yang ad di Desa Londoun Kecamatan Popayato Timur, Selasa, (1/2/2022).
Kedatangan bupati bersama rombongan disambut dengan adat suku sangihe sejak turun dari mobil menuju tempat upacara adat di panggung kesenian desa londoun.
Dalam sambutannya Bupati Saipul mengatakan, masyarakat Indonesia memiliki kekayaan budaya yang beragam termasuk diantaranya upacara adat tulude yang merupakan warisan leluhur masyarakat kepulauan nusa utara.
Jika kita merujuk sejarah kebelakang, maka keberadaan etnis sangir talaud yang mendiami dan hidup berdampingan dengan masyarakat gorontalo sudah cukup lama dan memiliki ikatan persaudaraan dan sejarah yang panjang.
“Di kabupaten pohuwato keberadaan etnis masyarakat kepulauan nusa utara hampir ada di seluruh wilayah pohuwato, yang terbanyak dan membentuk komunitas desa ada di dua tempat yakni Desa Londoun Kecamatan Popayato Timur dan Desa Karangetang Kecamatan Dengilo. Diharapkan agar kegiatan upacara adat tulude secara konsisten dan berkesinambungan dapat terus dipelihara dan dilestarikan sebagai sebuah kekayaan budaya yang mengandung makna dan nilai luhur”,ungkap bupati.
Disisi lain jelas Bupati Saipul Mbuinga, adalah satua keunikan yang patut kita banggakan, dimana kata tulude dalam bahasa sangihe adalah menolak. hal yang sama dalam makna bahasa gorontalo bahwa tulude berarti menolak atau mendorong.
Dua rumpun bahasa yang dipakai oleh masyarakat yang mendiami wilayah dibentang lengan utara pulau sulawesi ini tentu saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Olehnya kesamaan makna ini semakin membuat kita saling menguatkan antara satu dengan lainnya sebagai sesama masyarakat kabupaten pohuwato tercinta.
Suatu hal yang mengagumkan bagi kita bahwa semangat kebersamaan warga sangir talaud diperantauan sangatlah kuat dan terpelihara dengan baik. Sebagai buktinya hari ini meskipun terpisah jauh dari tanah dan daerah asal, namun semangat untuk memelihara adat dan budaya warisan para leluhur tetap dipertahankan dan dirayakan dengan meriah.
“Terima kasih kepada segenap masyarakat, aparat pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan adat desa londoun atas kebersamannya membangun desa serta memelihara dan merawat kebersamaan serta persatuan dan kesatuan dengan semua lapisan masyarakat sebagai satu kesatuan warga desa londoun”, pungkas Bupati Saipul.(IK)
Penulis:Iwan Karim
Editor:Sadrin Hasan