HUMAS.POHUWATO-Umat Hindu di Kabupaten Pohuwato Minggu, (3/3/2019) di Pantai Bumbulan Indah, Libuo Kecamatan Paguat menggelar Melasti (Tirta Yatra). Upacara Melasti serangkaian Perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1941 dihadiri Wakil Bupati Amin Haras, Anggota DPRD Hamdi Alamri, Unsur Polres, Unsur Kemenag dan Ketua PHDI Provinsi Wayan Sudiarta.
Upacara Melasti diawali proses Yadnya kepada Dewa Laut serta penjemputan air suci di tengah laut yang kemudian dilanjutkan dengan persembahyangan bersama sebagai wujud penyucian diri dan alam semesta.
Atas nama Pemerintah Daerah dan seluruh jajaran, Wabup Amin Haras menyampaikan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1941 bagi seluruh Umat Hindu di Kabupaten Pohuwato. Kegiatan seperti ini tentu sangat penting bagi Umat Hindu menjelang Nyepi. Bagi Pemda tentu kegiatan keagamaan ini merupakan hal yang sudah menjadi penting, dimana hal yang menjadi komitmen Pemda untuk bagaimana kita terus menggalakan kegiatan-kegiaran keagamaan di Pohuwato.
Selanjutnya momentum ini kata Wabup Amin betul-betul dilaksanakan dengan baik. Dimana inti dari Melasti ini bagaimana mendekatkan diri dengan Tuhan sehingga segala dalam kehidupan kita ini senantiasa dituntun oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Selanjutnya pensucian atau mensucikan diri dalam menyongong Hari Raya Nyepi, dimana kita hilangkan seluruh perbuatan sikap yang tidak baik. “Momentum Melasti ini sangat tepat yang diharapkan dapat menciptakan kedamaian tidak saja umat Hindu tetapi semua umat yang ada di Pohuwato sama-sama menciptakan kedamaian”harapnya.
Ketua PHDI Pohuwato I. Made Sudi menambahkan, Upacara Melasti dilaksanakan setiap tahun dan Pantai Libuo menjadi lokasi yang dipilih karena suasana sejuk dan pepohonan yang rindang. Melasti yang artinya kita umat Hindu mengunjungi tempat-tempat sumber air suci untuk mensucikan diri dan alam lingkungan dalam rangka persiapan menyambut Nyepi pada 7 Maret mendatang. “Rangkaiannya banyak antaranya setelah Melasti, pada Rabu nanti kita akan melaksanakan yang istilahnya Tawur Ragung yakni upacara dimana kita silaturrahmi dengan makhluk-makhluk halus, makhluk-makhluk bawahan sehingga tidak akan mengganggu aktivitas pada Nyepi tanggal 7 nanti, yang saat itu juga dilakukan arak-arakkan atau ogoh-ogoh”teran I. Made. Ditambahkannya, Pada Nyepi tanggal 7 itu ada 4 larangan bagi Umat Hindu yakni tidak menyalakan api (amati geni), tidak bekerja (amati karya), tidak melakukan bepergian (amati lelungan) kemudian tidak menghibur diri (amati langon) itu dilaksanakan dari jam 06.00 wita sampai pukul 06.00 wita besoknya pada 8 Maret.(IK)
Foto/Reporter:Iwan Karim
