Selamat Datang

di Website Resmi Prokopim Setda Kabupaten Pohuwato
  • Main Menu

Sekda Buka Orientasi Penguatan Posyandu Dengan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penurunan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Pohuwato

Dokumen Prokopim Pohuwato

HUMAS.POHUWATO-Sekretaris Daerah, Djoni Nento, Kamis, (26/9) membuka Orientasi Penguatan Posyandu Dengan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Penurunan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Pohuwato Tahun 2019. Kegiatan yang berlangsung di hotel grand permai, marisa turut dihadiri Jumriani Ansar, SKM,. M.Kes dari Universitas Hasanudin, Makasar.

Dikatakan Sekda Djoni Nento, terjadinya stunting akibat pertumbuhan yang tidak bagus seperti gagal tumbuh pada tubuh dan otak akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama, sehingga anak menjadi lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berfikir.

Upaya dalam menurunkan prevalensi stunting kata sekda, merupakan tantang yang harus dihadapi tidak hanya oleh pemerintah daerah, pusat, namun juga seluruh lapisan masyarakat Termasuk pula peran dan tanggungjawab suami maupun istri, karena ketika sudah berkeluarga maka kewajiban suami memberikan makanan yang bergizi kepada istri.

Demikian pula istri harus banyak makan makanan yang bergizi. “Peran Posyandu, dan Dinas Kesehatan perlu pula dalam menurunkan angka stunting terutama bagaimana memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai stunting dan penanganannya. Karena ini akan mengancam generasi kedepan jika kita tidak beri perhatian serius, apalagi di pohuwato ada 10 desa di beberapa kecamatan yang menjadi lokus stunting di 2019.

Sementara itu, Jumriani Ansar menjelaskan, Unhas dijadikan mitra oleh Kemenkes menjadi pendamping untuk Indonesia bagian timur dengan membawahi 12 provinsi 54 kabupaten yang menjadi lokus stunting. Di provinsi gorontalo ada 3 daerah yang menjadi lokus yakni pohuwato, boalemo dan kabupaten gorontalo.

Sebelumnya Kabid Kesmas, Irwan Samawati menambahkan, lokus stunting di pohuwato pada 2019 ada 10 desa yang tersebar di Kecamatan Paguat, Kecamatan Patilanggio, Kecamatan Wanggarasi, Kecamatan Lemito, Kecamatan Popayato Timur serta Kecamatan Popayato. Sementara untuk rencana stunting di 2020 ada 10 calon desa yang menyebar di kecamatan popayato, kecamatan randangan, kecamatan taluditi.  “Angka stunting di pohuwato secara statistik ada penurunan, pada 2015 angka stunting sekitar 36 persen, 2016 turun menjadi 34 persen, 2017 di 32 persen.

Secara nasional prevalensi angka stunting masih cukup tinggi. Alhamdulillah ada kabar terbaru sudah keluar riset kesehatan bahwa pohuwato untuk prevalensi angka stunting di bawah 2 tahun berada di zona hijau,”ucap Irwan Samawati.(IK)