Selamat Datang

di Website Resmi Prokopim Setda Kabupaten Pohuwato
  • Main Menu

Sukses Gelar Festival Multikultur di Kabupaten Pohuwato, Pemda Apresiasi Balai Pelestarian Kebudayaan

Dokumen Prokopim Pohuwato

PROKOPIM.POHUWATO-Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII berhasil menyelenggarakan Festival Multikultur di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo yang berlangsung di Wisata Pantai Pohon Cinta, Marisa, pada Rabu, 28 Agustus 2024 lalu.

Diketahui, Festival Multikultur yang dipusatkan di Kabupaten Pohuwato berlangsung meriah dengan menampilkan beberapa kegiatan berupa parade budaya dari berbagai etnis budaya yang ada di Kabupaten Pohuwato, Bincang Budaya dan Pentas Nusantara yang dibuka Bupati Pohuwato diwakili Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan, Zulkifli Umar,MH.

Staf Ahli, Zulkifli Umar, mengakui bahwa festival multikultur telah sukses digelar. Olehnya kami menyampaikan terima kasih kepada Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII atas penyelenggaraan kegiatan tersebut. “Ia, Alhamdulillah kegiatannya telah berjalan dan berlangsung dengan baik, sukses terlaksana dan diikuti berbagai etnis di Pohuwato”,ungkap Zulkifli, ketika ditemui diruang kerjanya, Rabu, (04/09/2024).

Menurutnya, pada saat memberikan sambutan, kami menyampaikan bahwa Kabupaten Pohuwato merupakan “Miniatur Indonesia” karena terdapat para insan budaya dari berbagai etnis yang ada di Indonesia, yakni etnis Bali, Jawa, Lombok, Minahasa, Sangihe Talaud dan lain sebgainya, selain etnis Gorontalo yang telah mendiami Kabupaten Pohuwato sejak lama.

“Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Pohuwato memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII dan tim kerja serta seluruh pihak yang turut menyukseskan pelaksanaan Festival Multikultur di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo ini”,ujarnya.

Selanjutnya, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII, Sri Sugiharta, SS, MPA, menyampaikan pula bahwa upaya pelestarian kebudayaan yang merupakan tugas dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII salah satunya adalah menyelenggarakan Festival Multikultur untuk memberikan ruang ekspresi, sehingga berdampak pada kesejahteraan kepada para pelaku budaya.

“Ia, diharapkan kita semua untuk tetap giat melakukan pelestarian budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur dan para pelaku budaya. Tetap melestarikan budaya ditengah-tengah peradaban zaman saat ini dan melakukan upaya pewarisan kepada generasi muda. Karena tujuan dari pelaksanaan Festival Multikultur ini sebagai salah satu upaya dalam melakukan pemajuan kebudayaan di Kabupaten Pohuwato”,kata Sri Sugiharta.

Pantauan di lapangan, Festival Multikutur ini dipentaskan berbagai atraksi budaya dari pelaku budaya yang berasal dari etnis Lombok, Bali, Jawa tengah, Jawa Timur, Jogjakarta, Sangihe Talaud, Jawa Tondano, Gorontalo, Bajo, yang ada di Kabupaten Pohuwato.

Selain itu juga ada doorprize yang disediakan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XVII kepada para masyarakat. Dalam pelaksanaan Festival Multikultur dilaksanakan juga Bincang Budaya “Harmoni Dalam Keberagaman” yang menghadirkan para narasumber yang mempunyai kompetensi dalam bidang kebudayaan.

Pelaksanaan Festival Multikultur ini juga dimeriahkan oleh Bank Indonesia Perwakilan Gorontalo dengan kegiatan CBPR Rupiah berupa senam bersama di pagi hari yang diikuti oleh para ASN Pemda Kabupaten Pohuwato dan seluruh masyarakat.

Pada malam harinya, masyarakat dihibur oleh penampilan musik modern dengan lagu-lagu nasional dan lagu daerah oleh musisi lokal Gorontalo, DJ.Rahmat Tahalu. Dari penelusuran media bahwa masyarakat sangat antusias menyaksikan Festival Multikultur ini yang berimbas pada pelaku UMKM.

Seperti pengakuan salah satu penjual makanan ringan yang menyatakan dengan kegiatan seperti ini sangat membantu untuk kami berjualan”,ungkap ibu Kasma, salah satu pedagang makanan.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Forkopimda Kabupaten Pohuwato, Bank Indonesia, unit kerja Kemendikbud di Provinsi Gorontalo, pimpinan OPD Kabupaten Pohuwato, para pelaku budaya dan masyarakat sekitar.(IK)

Penulis:iwan Karim

Editor:Sadrin Hasan