Selamat Datang

di Website Resmi Prokopim Setda Kabupaten Pohuwato
  • Main Menu

Banjir di Lemito, Bupati Pohuwato Kenangkan Kejadian 11 Tahun Silam

Dokumen Prokopim Pohuwato

PROKOPIM.POHUWATO-Sekitar 5 desa di tiga kecamatan terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi yang disertai luapan air sungai di wilayah itu yang terjadi sejak Senin, 24 Juni, siang kemarin. Khusus di Kecamatan Lemito, banjir yang dialami warga di dua desa yakni Desa Lemito dan Desa Lemito Utara ditinjau langsung Bupati Pohuwato, Saipul A. Mbuinga bersama Wakil Bupati, Suharsi Igirisa, yang didampingi Kadis Sosial, Ramon Abdjul, dan aparat pemerintah Kecamatan Lemito, Selasa, (25/06/2024).

Pantauan di lapangan, sejumlah rumah warga yang berada di Desa Lemito masih tergenang air, pun demikian dengan halaman rumah yang masih terisi air. Mereka menginginkan ada mesin alkon untuk menyedot air yang ada di halaman rumah, karena pembuangan juga tidak terlalu jauh bagi mereka yang bermukim di bantaran sungai.

Bukan itu saja, terlihat pula tempat tidur, bantal guling, kursi sofa dan lainnya dijemur di depan rumah, bahkan sebagian ada yang sedang menyedot air di halaman rumah masing-masing serta membersihkan lumpur yang tersisa di dalam rumah.      

Diketahui, curah hujan yang tinggi terjadi sejak pukul 16.00 wita di perkampungan, sementara di bagian hulu hujan sudah mulai turun sejak siang hari. Debit air yang tinggi tidak bisa ditampung oleh sungai Lemito, akibatnya air masuk melalui tanggul dan juga beberapa titik tanggul yang sudah jebol jelang salat Isya.

Dalam tinjauan itu, Bupati Saipul dan Wabup Suharsi, menegaskan akan ada mesin alkon yang diperbantukan bagi warga untuk menyedot air. Mereka berharap agar tingkat kewaspadaan jadi perhatian bersama, apalagi di musim penghujan saat ini.

“Ia, jika kita melihat banjir yang terjadi ini, tentu kita mengingatkan kenangan 11 tahun silam. Di mana banjir di Lemito terakhir pada 2013 lalu, sehingga ini perlu jadi perhatian bersama terutama tetap meningkatkan kewaspadaan di musim penghujan seperti ini”,jelasnya.

Kepada masyarakat khususnya yang bermukim di bantaran sungai di minta untuk waspada, karena bisa saja air meluap meski di kampung tidak ada curah hujan.

“Meluapnya air sungai tentu akibat curah hujan yang lebat di bagian hulu, untuk itu kami berharap bagi warga yang bermukim di bantaran sungai untuk selalu dan tetap waspada”,harap Bupati Saipul.

Sementara itu, Kasie Ekonomi, Pembangunan, dan Lingkungan, (Ekbangling) Kecamatan Lemito, Abdul Azis Suko, menambahkan bahwa air mulai masuk ke pemukiman pada saat salat Isya, luapan air sungai masuk melewati tanggul dan beberapa titik tanggul yang sudah jebol. Ketinggian air sampai paha orang dewasa, dan air mulai surut sekitar pukul 23.00 WITA.

“Yang terdampak ada dua desa yaitu Desa Lemito dan Lemito Utara. Di Lemito Utara misalnya, yang terdampak di Dusun Ponelo dan Dusun Kemiri sekitar 45 KK, 180 jiwa. Selanjutnya di Desa Lemito bagian pantai ada sekitar 3 ribu jiwa dan 871 KK”,terangnya.

Saat ini kata Abdul Azis, warga sudah mulai membersihkan rumahnya, pembersihan mulai dilakukan sejak semalam atau sejak air mulai surut pada jam 11 malam.

“Menurut informasi ada hewan ternak di Lemito Utara atau di Dusun Kemiri yang hanyut, serta kerugian lain berupa buah kelapa yang hanyut”,pungkasnya.(IK)

Penulis:Iwan Karim

Editor:Sadrin Hasan