PROKOPIM/POHUWATO-Program Gerakan Tanam Sorgum oleh Pemerintah Kabupaten Pohuwato melalui Dinas Pertanian adalah juga merupakan ajakan moril untuk seluruh masyarakat di Kabupaten Pohuwato.
Sebab, dampak positif dari gerakan ini tentunya amat besar manfaatnya bagi kelangsungan hidup masyarakat itu sendiri, dan gerakan ini patut untuk sedapat mungkin didukung oleh seluruh lapisan masyarakat.
Sekda Iskandar Datau mengaku amat mendukung serta mengapresiasi gerakan tanam sorgum tersebut, sehingga mengimbau kepada seluruh pihak untuk dapat sama-sama berupaya melakukan ajakan pemerintah daerah tersebut melalui Dinas Pertanian.
"Terima kasih dinas pertanian, insyaallah ini dapat dikembangkan menjadi pangan alternatif, dan bisa dimasyarakatkan, disebarluaskan serta bisa menghasilkan yang terbaik, dengan kita memang memulainya memberikan contoh kepada masyarakat", ujar Sekda Iskandar Datau, saat menghadiri Pencanangan Gerakan Tanam Sorgum, di Lahan Pekarangan Kantor Bersama, Jum'at (03/01/2023).
Untuk lahan-lahan tidur, menurut Sekda Iskandar Datau, itu bisa dimanfaatkan untuk dijadikan contoh, sehingga nanti ada waktunya masyarakat akan mengikuti, yang memang selama ini pilihannya hanya jagung dan padi.
"Sesungguhnya beras merah ini baik untuk penderita diabetes. Karena, unsur yang ada di dalamnya itu sangat bagus untuk kesehatan, ada kandungan karbohidratnya yang rendah dan lain-lainnya. Sehingga menurut saya menjadi pilihan tepat untuk di konsumsi para penderita diabetes", ujar Sekda Iskandar Datau.
Selaku Panglima ASN Pohuwato, Iskandar berharap ke depan untuk bagaimana ini dapat lebih berkembang dengan baik di Kabupaten Pohuwato melalui gerakan tanam sorgum tersebut.
"Saya berharap gerakan tanam sorgum ini dapat berlanjut menjadi tradisi tersendiri khususnya bagi Dinas Pertanian bersama masyarakat pada umumnya", kata Sekda Iskandar Datau.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato Kamri Alwi, tanaman sorgum merupakan komoditas alternatif selain jagung, yang sebelum dikembangkan ke masyarakat, pihaknya melakukan demplot terlebih dahulu.
Demplot sendiri, menurut Kadis Pertanian ini, adalah salah satu metode penyuluhan yang dipilih oleh penyuluh pertanian agar tekhnologi yang diinformasikan lebih mudah diterima petani.
"Supaya masyarakat bisa melihat, kita juga lakukan ujicoba, agar masyarakat dapat mencontoh nanti, ini pengembangan tanaman sorgum yang bisa menjadi alternatif selain jagung", ungkap Kadis Kamri Alwi.
Disini, kata mantan Kabag ULP Setda Pohuwato ini, akan kita alokasikan lahan-lahan yang marginal, lahan-lahan yang tingkat kesuburan dan produktivitasnya mulai rendah. Dari sisi kesuburan tanah baik kimia, fisik, maupun biologi tanah juga rendah, sehingga ini kita rekomendasikan nanti untuk di tanami sorgum yang harapannya kedepan bisa berkembang dan bisa menjadi pangan alternatif selain beras.
Diketahui sebelumnya, beberapa waktu lalu, Dinas Pertanian Kabupaten Pohuwato telah melakukan kegiatan yang sama di Kecamatan Taluditi, yakni sekitar 20 hektare yang telah tersebar, yang menurut rencana akan di ekspor ke daerah Jawa, yang diyakini kedepan menjadi alternatif selain komoditas jagung dan kedelai.(Zek)
Penulis:Abdul Razak Supu
Editor:Sadrin Hasan