HUMAS.POHUWATO - Kabar duka bagi masyarakat Gorontalo khususnya Pohuwato telah kehilangan ulama besar, senin (20/5/2019) kemarin telah menghembuskan nafas terakhir Almarhum KH. Abdul Ghofir Nawawi. Suasana duka bukan hanya menghiasi wajah para ustaz dan santrinya tapi kehilangan itu mewarnai setiap jengkal tanah Pohuwato dan Gorontalo, Ulama besar itu selain aktif membangun Ponpes Salafiya Safi'iyyah juga sebagai Rois Syuriah PWNU Provinsi Gorontalo.
Suasana rumah duka bertambah sedih, saat adik almarhum KH. Abdul Ghofir Nawawi menceritakan kenangan dan perjuangan saat merintis ponpes Salafiya Safi'iyyah, yang kini sudah menjadi satu-satunya Ponpes terbesar di Gorontalo dan menjadi ikon kerukunan umat beragama, dimana ponpes tersebut berdiri di antara beragam Agama, Suku dan budaya atau biasa di sebut miniatur Indonesia.
Sejumlah pejabat tinggi hadir di antaranya Bupati Pohuwato, Ketua DPRD Nasir Giasi, Kapolres Pohuwato, pimpinan OPD serta para pemuka agama, Bupati Syarif dalam sambutannya merasa sedih ketika mendengar berita duka KH. Abdul Ghofir Nawawi merupakan seorang ulama besar yang telah mewakafkan dirinya untuk pendidikan islam, beliau telah banyak mendidik dan mencetak hafiz quran yang menjadi salah satu investasi sumber daya manusia kedepan, dalam hal ini Bupati Syarif mengucapkan banyak terimakasih atas pengabdian dan dedikasi Almarhum KH. Abdul Ghofir Nawawi karena beliau lebih memilih daerah Pohuwato di banding tanah jawa yang merupakan tanah kelahiran dari Almarhum KH. Abdul Ghofir Nawawi. Berkat jasa besar beliau Randangan tidak hanya dikenal sekitar randangan itu sendiri, tapi menjadi pusat rujukan dari sebuah penelitian terkait betapa tingginya kerukunan antar umat beragama yang ada di Provinsi Gorontalo sebagai miniaturnya Indonesia.
Prosesi pemakaman diiringi lantunan Ayat Suci Al'quran, setelah disholatkan di Masjid Ponpes, tepat pukul 10.00 Wita tadi, Almarhum KH Ghofir Nawawi kemudian diantar oleh ribuan pelayat dan dimakamkan disamping makam sang istri yang telah berpulang lebih dulu. (SH)